PT KONTAK PERKASA FUTURES BALI 12/03/2019 – Harga saham Boeing Co di bursa saham New York Stock Exchange (NYSE) merosot dalam setelah pesawat milik maskapai Ethiopian Airlines jatuh pada Minggu (12/03/2018).
Jenis pesawat yang jatuh yaitu Boeing 737 MAX 8, yang merupakan pesawat yang sama dengan milik Lion Air yang juga mengalami kecelakaan pada 29 Oktober 2018. Boeing adalah pabrikan asal AS yang memproduksi jenis pesawat 737 MAX 8.
Di NYSE, harga saham Boeing berkode BA pada perdagangan dini hari tadi, Senin (11/3/2019), ditutup merosot 5,33% ke level US$ 400,01/unit. Adapun di bursa Nasdaq, juga di AS, saham Boeing amblas hingga 12,14% di level US$ 371,23/unit, setelah itu penurunan berkurang menjadi 5,42% di level US$ 399,65.
Sebelumnya di bursa saham London, harga saham Boeing juga ditutup stagnan pada level US$ 336.2/saham, setelah sempat terkoreksi hingga 9%.
Pesawat jet penumpang Boeing 737 milik Ethiopian Airlines menuju Nairobi, ibu kota Kenya, diketahui jatuh pada Minggu waktu setempat.
PT KONTAK PERKASA
Dalam pernyataan yang dikutip Reuters, Minggu (10/3/2019), maskapai tersebut menyatakan pesawat mengangkut 149 penumpang dan delapan awak pesawat.
Pesawat dengan penerbangan ET 302 itu jatuh di dekat kota Bishoftu, 62 kilometer tenggara ibu kota Ethiopia, Addis Ababa. Maskapai Ethiopian mengkonfirmasi bahwa pesawat itu adalah Boeing 737-800 MAX, nomor registrasi ET-AVJ.
Ini membuat sejumlah negara, China dan Indonesia, menghentikan sementara operasional Boeing 737 MAX 8 milik milik maskapai domestik masing-masing.
Namun otoritas penerbangan AS(Federal Aviation Administration/FAA), lembaga yang berkantor di Washington DC itu, menilai Boeing 737 MAX 8 dan MAX 9 yang tersebar di seluruh dunia masih layak terbang.
PT KONTAK PERKASA
Penilaian FAA tentu menjadi angin segar bagi Boeing. Perusahaan itu didera sentimen negatif lantaran kecelakaan armada Boeing 737 MAX 8 milik Ethiopian Airlines yang menewaskan 157 orang dengan perincian (149 penumpang dan delapan awak pesawat) hadir tak lama setelah kecelakaan armada milik Lion Air.
PT KONTAK PERKASA
Pada 29 Oktober 2019, Boeing 737 MAX 8 milik Lion jatuh di perairan Laut Jawa dan menewaskan 189 orang.
“Laporan eksternal menggambarkan kesamaan antara kecelakaan ini dengan kecelakaan Lion Air JT-610 pada 29 Oktober 2018. Namun, penyelidikan ini baru dimulai dan sampai saat ini kamu belum diberikan data untuk menarik kesimpulan atau mengambil tindakan apapun,” tulis FAA dalam rilis seperti dikutip CNBC International, Selasa (12/3/2019).
Smber : cnbcnews